puspabali

Catatan perjalananku tentang pembelajaran dan penyemangat hidup

29.10.08

Pariwisata Indonesia, Bukan Cuma Bali, Bung!

Ini Tulisan Subhan SD di Kompas
Saya copas di blog tersayang ini
sebagai catatan tambahan pengetahuan
dan juga wawasan tentang pariwisata di Indonesia
semoga bermanfaat.......

Pariwisata Indonesia, Bukan Cuma Bali, Bung!
Kompas, 27 Oktober 2008KOMPAS/SUBHAN SD
Gerai Indonesia di pasar wisata Otdykh Leisure
yang digelar diCrocus, Moskwa, Rusia, 23-26 September 2008.
Dalam pameran itu, bukanhanya kegiatan promosi, tetapi juga sekaligus kemungkinan transaksibisnis dengan operator wisata di Rusia.
Jangan lagi pertanyaan wisatawan bahwa "Indonesia, sebelah mana Bali?"dianggap sebagai kelucuan. Sesungguhnya, pertanyaan itu adalah sebuah ironi, sekaligus memprihatinkan.

Sungguh menyedihkan karena namaIndonesia tak banyak dikenal di peta bumi.
Padahal, Indonesiabarangkali menjadi satu-satunya untaian zamrud khatulistiwa nan unikdan indah.Rasanya kita terlalu lama terlena dalam buaian kelucuan pertanyaanwisatawan asing itu.

Kini, saatnya menghapus pertanyaan aneh itu.Karena, faktanya Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki hamparanyang begitu luas, daratan maupun lautan. Dari ujung barat hingga ujungtimur jika dibentang di Benua Eropa, luasnya mulai dari Inggris hinggaTurki. Jika dibentangkan di daratan Amerika Serikat, luasnya menutupidaratan negara adidaya itu. Sayangnya, negara tropis yang begitu luasdan indah itu ternyata bak setitik noktah yang tak terlihat.

Pantas saja bila Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mati-matianmempromosikan tempat-tempat wisata di Indonesia, selain Bali, diberbagai negara. Itu pula yang dilakukan saat berpromosi di Rusia padaakhir September.

Setidaknya ada dua event yang membuat pariwisatagencar dipasarkan di Rusia, yaitu Indonesia Expo yang digelar diKedutaan Besar Indonesia di Moskwa pada 20-26 September 2008. Satulagi yang merupakan event besar dan prestise, yaitu pasar wisata diOtdykh Leisure di Crocus, sekitar satu jam perjalanan dari Moskwa,pada 23-26 September 2008.
"Daerah-daerah wisata selain Bali banyak sekali.
Kami perkenalkandaerah itu sangat menarik untuk dikunjungi," kata Direktur PromosiLuar Negeri Depbudbar I Gde Pitana dalam setiap kesempatan bertemupengusaha agen perjalanan dalam pasar wisata di Otdykh Leisure maupunIndonesia Expo.
Bali sih wajar saja begitu terkenal. Sebagai daerah terbaik wisatasudah diakui dunia.

Cap yang diterima Bali begitu banyak, misalnyapredikat The World's Best Island Destination' (2001-2007), The MostFavorite Holiday Destination (2005- 2006), The Most Favorite Island'(2005) Asia's SPA Capital' (2005), The Best Holiday Destination inAsia (2006), dan PATA Gold Award 2005 for Ecotourism.

Namun, sesungguhnya surga wisata di Indonesia bukan hanya Bali.
Apalagi, Bali saat ini semakin sesak. Pengusaha wisata di Bali, IwanTaruna, mengakui, problem saat ini di Bali adalah soal akomodasi.Jumlah kamar di hotel-hotel maupun penginapan lainnya boleh dikatasulit ditemui saat peak season.
"Kami kesulitan akomodasi. Makanyakami tawarkan pula untuk terus lanjut ke Lombok," kata Iwan.Daerah lainRasanya kini saatnya yang pas melirik daerah wisata lain yang indah,menarik, dan punya kekhasan tersendiri yang tersebar sejak Aceh hinggaPapua. Keindahan laut biru dan pulau-pulau bergunung di Kepulauan RajaAmpat, Papua, ibarat surga yang belum banyak dirambah wisatawan.Keindahan alam bawah laut di daerah itu dipastikan membuat wisatawantak henti menyelami tebing-tebing terumbu karang nan indah dan anekawarna.Keindahan bawah laut lainnya bisa dijumpai di Kepulauan Wakatobi(Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko) di ujung SulawesiTenggara, terumbu karang di Kepulauan Takabonerate di ujung SulawesiSelatan, Pulau Togean di Teluk Tomini, Mentawai di Sumatera Barat,Derawan di Kalimantan Timur, Kepulauan Seribu di Teluk Jakarta, Sumba,Bunaken, dan lain-lain.Soal keindahan hamparan pegunungan juga tak kalah menariknya, misalnyakeindahan Gunung Bromo, Gunung Rinjani, Danau Kelimutu, hinggakeunikan pegunungan salju di daerah tropis Papua. Belum lagi soalkeragaman etnik, budaya, istiadat, dan kesenian, yang memperlihatkanbetapa kekayaan Indonesia nyaris tiada tara.

Maka, dalam pameran di Moskwa tersebut, Depbudbar benar-benarmemasarkan daerah-daerah wisata semacam itu yang bisa menjadi tujuanwisatawan Rusia. Daerah-daerah wisata di luar Bali-Jawa itu meliputiSulawesi Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat,Nusa Tenggara Timur, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, SulawesiSelatan, dan Papua Barat. I Gde Pitana mengatakan, Indonesia terusmemperkenalkan daerah tujuan wisata selain Bali. "Bali kita jadikanetalase. Kita sebut beyond Bali. Wisatawan yang berkunjung ke Balilalu kita arahkan ke daerah-daerah tujuan wisata lainnya," katanya,Rabu (24/9).

Karena itu, upaya mempromosikan daerah wisata selain Bali itu menjadipekerjaan yang tidak ringan. Bahkan, perlu dilakukan terobosan pentingagar daerah-daerah itu mampu menjadi daya tarik bagi wisatawanmancanegara. Rasanya upaya memasarkan daerah-daerah wisata itu tidakbisa dengan cara biasa. Berbagai keunikan yang dimiliki Indonesiasemestinya dipasarkan secara unik pula dan lebih berorientasi pasar.

Soal cara memasarkan itu, Duta Besar Indonesia di Rusia Hamid Awaludinmengatakan pentingnya cara pemasaran baru agar lebih pas dan mampumembuat wisatawan asing tergiur. Ia mencontohkan, promosi dalambrosur-brosur harus bisa menjual sesuatu yang unik, misalnya PulauKomodo. Ia mengatakan tidak cukup dengan gambar satwa komodo danuraian umum saja. "Mestinya ditulis agak lengkap bahwa komodomerupakan sisa hewan purba. Jadi disebutkan, mereka yang hendakmenyaksikan sisa-sisa peradaban purba datanglah saat ini ke PulauKomodo. Kalau tidak sekarang, Anda tidak bisa menyaksikan sisa-sisaperadaban itu," kata Hamid.Pasar potensialMengapa Rusia?

Bukan hanya upaya mencari pasar baru, tetapi secarakuantitatif jumlah wisatawan asal Rusia yang berkunjung ke Indonesia,dalam hal ini Bali, setiap tahun meningkat signifikan, terutama tigatahun terakhir. Tahun 2004, jumlah wisatawan Rusia 19.139 orang,meningkat tajam menjadi 47.212 orang tahun berikutnya. Tahun 2007,jumlahnya 51.687 orang.
Tahun 2008 ini, dari target 70.000 orang,sampai Juli silam hampir 40.000 orang.Dari sisi belanja uang, wisatawan Rusia juga tergolong royal. Setiapkunjungan (rata-rata 10 hari) wisatawan Rusia membelanjakan 1.753dollar AS. Itu di luar akomodasi dan transportasi. Dibandingkanbelanja wisatawan Australia, misalnya, wisatawan Rusia jauh lebihbesar. Wisatawan Australia membelanjakan sekitar 1.330 dollar AS perkunjungan. "Wisatawan Rusia termasuk yang banyak membelanjakanuangnya," kata Jordi Paliama, Kepala Bidang Promosi Eropa Depbudbar.Wajar saja, pasar Rusia yang dimulai tahun 1995 kini masuk kategoriemerging market, seiring tumbuhnya ekonomi Rusia yang melahirkanbanyak orang kaya baru.Hanya saja, pasar Rusia masih terkendala akses transportasi.

Selamaini jalur penerbangan dari Rusia menggunakan Singapore Airlines denganrute Moskwa-Singapura- Bali, lima kali dalam sepekan. Penerbanganlainnya, Transaero, yang terbang Moskwa-Bali dua kali sepekan.Direncanakan Oktober ini, Transaero menjadi tiga kali sepekan.Menghadapi kendala penerbangan itulah yang membuat Hamid Awaludinberharap ada penerbangan langsung Moskwa- Jakarta yang dilayani GarudaIndonesia.
Namun, Hamid yang menghubungi langsung petinggi Garuda itugusar karena Garuda tidak memberi respons positif. "Sebenarnya inimerupakan pasar.
Kalau Garuda dilarang di Eropa, di Rusia kan tidak.Sayang, ini tidak dilihat Garuda," katanya.

Seharusnya, wisata sebagai sektor yang "tak lekang karena panas dantak lapuk karena hujan" tidak melulu urusan Depbudpar. Pemerintahdaerah, maskapai penerbangan, dan pihak swasta juga harus lebihproaktif menjalin kerja sama yang sinergis dengan perencanaan yangvisioner. Masak dari dulu soal akses dan fasilitas takselesai-selesai, bagaimana mau melayani wisatawan dengan aman dannyaman? (Subhan SD)

Label: